Biasanya orang yang ingin refreshing atau plesiran perginya ke Pantai, Gunung, ataupun ke Mall. Hal yang kulakukan ini terdengar aneh mungkin bagi anda karena plesiranku bukan ke tempat-tempat yang tadi kusebutkan melainkan ke Pasar Loak. Yah, Mall dan Pasar memang tidak jauh beda sih namun bagiku Pasar Loak adalah tempat yang paling menyenangkan dan nyaman untuk dikunjungi dibanding pasar pada umumnya, sama-sama ramai tetapi pasar loak ini lumayan tertib untuk ukuran kacamataku bukan dari kacamata para ahli planologi lho hanya dari kacamata orang biasa.
Sebut saja tempat itu adalah Pasar Senthir alias Papasta-jangan tanya artinya karena saya sampai saat ini belum tahu juga apa makna kata tersebut-di bilangan Malioboro Yogyakarta tersebut-tapi bener nggak sih nama tempatnya-.
Entah mengapa hari ini adalah kunjunganku yang kesekian kalinya tanpa ada rasa bosan maupun jenuh untuk selalu kesana. Banyak tempat yang seperti ini tentunya di penjuru nusantara ini namun tempat ini seolah memberikan kebebasan kepadaku untuk menjelajahi setiap areanya yang tidak begitu luas namun cukup membuatku untuk mengelilinginya berulang-ulang kali. Padahal barang yang di jual tidak jauh beda dengan pasar loak di tempat lain mulai dari mur hingga sepeda onthel maupun sparepartnya ada disana, buku dan majalah ada juga, pakaian plus sepatu dan sandal apalagi.
Menjajakan barang pun tidak membutuhkan space yang khusus bisa jadi hanya berbekal selembar karung beras sudah bisa menggelar dagangan disana hingga tikar plastik ukuran dua kali empat ada disana. Maklumlah, pasar ini pada siang hari merupakan tempat parkir roda dua yang selalu padat. Di salah satu sudut tempat tersebut tertulis parkir kendaraan di tempat itu hanya sampai jam 18.00, tidak boleh melewati waktu yang sudah ditentukan kecuali bagi pengguna kendaraan yang bertujuan untuk ke pasar loak tersebut tapi itupun telah diatur tempatnya. Apik bener ya …
Kucoba bergerilya dengan mata ini untuk mencari sesuatu yang kira-kira akan memenuhi kebutuhan sehari-hariku, kepikiran untuk membeli beberapa barang namun setelah menimbang-nimbang dipending dulu untuk memilikinya. Terkadang tersenyum-senyum sendiri dengan hasil penelusuranku, barang-barangnya ada saja yang menurutku unik seperti mur itu atau bingkai foto maupun gelas minum ada disana.
Sempat terlintas di benakku bahwa begitu kreatifnya mereka mencari nafkah barang yang tidak begitu berguna bagi sebagian orang tetapi di tempat ini bisa bernilai duit-mau coba akh jualan juga siapa tahu beruntung, apa saja barang yang sudah tidak bisa ku manfaatkan lagiuntuk dijual disini-tapi sudahlah masing-masing kita sudah memiliki peran dan lakonnya masing-masing.
Terlepas dari sisi negatif barang yang ada disana tetapi ada satu tempat yang begitu membuatku ingin selalu berlama-lama di tempat itu. Apakah itu? Bukan tempat jualan hape yang beragam macam dan coraknya yang membuatku betah ada disana tetapi di tempat dagangan seorang bapak yang menjual lampu-bukan lampu bolam- yang dijual bukannya lampu yang bisa langsung dinyalakan melainkan lampu yang bagi kebanyakan kita jika sudah mati maka akan kita buang ke tong sampah tapi bapak itu diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat kembali-terlepas apakah lampu tersebut akan lebih boros setelah di re-fungsi kembali alias tidak hemat energi-daftar harga telah tersedia dipapan promosi jualan bapak itu. Empat sampai delapan watt harganya lima ribu perak, sebelas sampai empat belas watt seharga sepuluh ribu perak dan diatas dua puluh tiga watt lima belas ribu perak keatas.tanpa banyak mengutak-atik komponen lampu itu dan setelah di uji coba dan ternyata bisa menyala dan jangan salah bapak itu memberi garansi atas barang yang dijualnya, hebatkan!.
Di kepalaku terlintas sebuah pemikiran seperti ini, bagaimana jika orang-orang seperti bapak ini bisa banyak dan mampu memanfaatkan barang-barang dengan cara unik mereka sendiri? Bisa ndak ya?! Bagi kita, apa bisa juga sekreatif beliau itu? Memcoba memberi fasilitas bagi orang yang biasa ataupun orang yang luar biasa menyelesaikan salah satu masalah krusial yaitu penerangan oleh lampu. Mmm… bapak yang unik dan pasar yang unik juga lah!
Reference:
Observasi pribadiku di Pasar Loak yang Unik ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.