TERIMA KASIH SELAMAT DATANG

Selamat menikmati lembar pengetahuan yang sederhana ini. Semoga bisa memberi manfaat kepada kita semua khususnya buat kami. Silahkan berbagi pengetahuan agar memberi kebaikan baik bagi diri maupun lingkungan sekitar kita.

Jumat, 29 April 2011

Waspadai Bahaya Bahan Aditif Dalam Makanan Sehari-hari

Dalam perkembangan teknologi yang sangat pesat juga menyentuh kemajuan industri makanan. Perkembangan industri makanan sangat luar biasa. Saat ini dijumpai sangat banyak variasi dan jenis makanan dan minuman instan yang diproduksi dan menjadi konsumsi masyarakat modern. Teknologi industri makanan tidak terlepas dari penggunaan zat aditif dalam makanan dan minuman. Terdapat zat aditif yang aman, beresiko dan berbahaya. Masyarakat harus cermat dalam menmilih makanan dan minuman instan berkaitan dengan penambahan zat aditif tersebut.

Dalam membeli makanan, minuman atau obata-obatan sebaiknya harus mencermati label yang terdapat dalam makanan tersebut. Isi kandungan komponen bahan-bahan yang tertera dalam label tersebut harus diketahui keamanan dan akibat yang bisa ditimbulkannya Selain kandungan utama makanan, minuman atau obat-obatan akan ditemukan komponen lain yang mengandungi berbagai bahan campuran. Bahan-bahan campuran ini diberi nama aditif, contohnya, bahan-bahan campuran yang diberi nama huruf awal “E”, seperti E101 (Riboflavin), E123 (Amaranth), E211 (Natrium Benzoate), E249 (Kalium Nitrit), E322 (Lesitin) dan sebagainya.



Dalam industri makanan modern saat ini diperlukan penggunaan teknologi pengawetan pangan untuk membuat makanan menjadi tahan lama dan tetap berkualitas, Salah satu dari beberapa teknik pengawetan pangan adalah memberikan bahan tambahan pangan (BTP) untuk pengawetan, hal ini dilakukan dengan menambahkan suatu bahan kimia tertentu dengan jumlah tertentu yang diketahui memiliki efek mengawetkan dan aman untuk dikonsumsi manusia.



BAHAN ADITIF MAKANAN



Aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan yang berguna untuk meningkatkan kualitas, menambahkan kelezatan dan menjaga kesegaran makanan tersebut. Penggunaan aditif sebenarnya bermula sejak ribuan tahun lalu. Nenek moyang kita telah menggunakan garam untuk mengawet daging dan ikan, rempah untuk melezatkan makanan, dan cuka serta gula untuk menyimpan buah-buahan.



Departemen Kesehatan dan BPOM mengistilahkan Bahan aditif Makanan dengan BPT (Bahan Tambahan Pangan ). Bahan Tambahan Pangan adalah bahan tambahan pangan yang dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau penguraian dan perusakan lainnya terhadap pangan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Kerusakan tersebut dapat disebabkan oleh fungi, bakteria dan mikroba lainnya. Kontaminasi bakteria dapat menyebabkan penyakit yang dibawa makanan (food borne illness) termasuk botulism yang membahayakan kehidupan



Aditif yang bertindak sebagai pewarna telah digunakan untuk memberi warna kuning kepada mentega sejak dahulu kala. Penduduk Asia telah menggunakan sejenis sup atau makanan lainnya dengan pemberian bahan mononatrium glutamat atau MSG, sejak 2.000 tahun lalu.



Manfaat Aditif Makanan



Tujuan penggunaan bahan tambahan pangan pengawet adalah untuk menghambat pembusukan dan menjamin mutu awal pangan agar tetap terjaga selama mungkin. Penggunaan pengawet dalam produk pangan dalam prakteknya berperan sebagai antimikroba atau antioksidan atau keduanya. Jamur, bakteri dan enzim selain penyebab pembusukan pangan juga dapat menyebabkan orang menjadi sakit, untuk itu perlu dihambat pertumbuhan maupun aktivitasnya.



Zat aditif makanan juga untuk memelihara kesegaran dan mencegah kerusakan makanan atau bahan makanan. Beberapa pengawet yang termasuk antioksidan berfungsi mencegah makanan menjadi tengik yang disebabkan oleh perubahan kimiawi dalam makanan tersebut. eran sebagai antioksidan akan mencegah produk pangan dari ketengikan, pencoklatan, dan perkembangan noda hitam. Antioksidan menekan reaksi yang terjadi saat pangan menyatu dengan oksigen, adanya sinar, panas, dan beberapa logam.



Berbagai manfaat Aditif Makanan diantaranya adalah



1.Untuk mempertahankan kelezatan dan kesehatan (wholesomeness) pangan.

Pengawet menahan kerusakan pangan yang disebabkan oleh kapang, bakteria, fungi atau khamir. Kontaminasi bakteria dapat menyebabkan penyakit yang dibawa makanan (food born illness) termasuk botulism yang membahayakan kehidupan.

Antioksidan adalah pengawet yang mencegah terjadinya bau yang tidak sedap. Antioksidan juga mencegah potongan buah segar seperti apel menjadi coklat bila terkena udara.

2.Mengembangkan atau mengatur keasaman/kebasaan pangan.

Bahan pengembang yang melepaskan asam bila dipanaskan bereaksi dengan baking soda membantu mengembangkan kue, biskuit dan roti selama proses pemanggangan. Pengatur keasaman/kebasaan membantu memodifiksi keasaman/kebasaan pangan agar diperoleh bau, rasa dan warna yang sesuai

3.Untuk menguatkan rasa atau mendapatkan warna yang diinginkan.

Berbagai jenis bumbu dan penguat rasa sintetik atau alami memperkuat rasa pangan. Sebaliknya warna memperindah tampilan pangan tertentu untuk memenuhi ekspektasi konsumen.

4.Untuk mempertahankan konsistensi produk.

Emulsifier memberikan tekstur produk berbentuk emulsi atau suspensi yang konsisten dan mencegah pemisahan fasa air dengan fasa lemak suatu emulsi atau pemisahan fasa cair dan fasa padat suatu suspensi. Penstabil dan pengental menghasilkan tekstur yang lembut dan homogen pada pangan tertentu.

5.Untuk meningkatkan atau mempertahankan nilai gizi.

Vitamin dan mineral yang ditambahkan ke dalam pangan seperti susu, tepung, serelia lain dan margarin untuk memperbaiki kekurangan zat tersebut dalam diet seseorang atau mengganti kehilangannya selama proses pengolahan pangan. Fortifikasi dan pengayaan pangan semacam ini telah membantu mengurangi malnutrisi dalam populasi masyarakat Amerika. Semua pangan yang mengandung nutrien yang ditambahkan harus diberi label yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku secara internasional atau sesuai ketentuan masing-masing negara.

Aditif makanan



Aditif Makanan atau Pengawet pangan adalah upaya untuk mencegah, menghambat pertumbuhan mikroba yang terdapat dalam pangan. Pengawetan dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu penggunaan suhu rendah, suhu tinggi, iradiasi atau dengan penambahan bahan pengawet (BTP Pengawet). Produk-produk pangan dalam kemasan yang diproses dengan panas atau disebut sterilisasi komersil seperti kornet dalam kaleng atau susu steril dalam kemasan tetrapak tidak menggunakan bahan pengawet karena proses termal sudah cukup untuk memusnahkan mikroba pembusuk dan patogen.

Produk-produk ini akan awet lebih dari setahun meskipun disimpan pada suhu kamar.



Beberapa produk pangan dalam kemasan yang menggunakan bahan pengawet, misalnya kecap, sambal, selai dan jem dalam botol.

Kedua jenis produk ini setelah dibuka biasanya tidak segera habis, sehingga supaya awet terus pada suhu kamar maka produk ini membutuhkan bahan tambahan pangan pengawet. Agen-agen penstabil dan pemekat seperti garam alginat dan gliserin membuat makanan dan tekstur obat-obatan menjadi rata dan lembut. Agen penghalang kerak memastikan makanan yang berbutir seperti garam dan gula sentiasa berberai. Aditif bermanfaat untuk menawetkan dan meningkatkan nilai nutrisi makanan. Contohnya, vitamin dan bahan galian dicampurkan ringan seperti susu, tepung, dan margarin untuk menciptakan sumber makanan yang seimbang. Aditif yang tergolong bahan pengawet digunakan bagi tujuan pengawetan mengawetkan makanan dalam keadaan baik dan tahan lama. Bahan pengawet seperti garam nitrat dan nitrit amat penting bagi melindungi makanan jenis daging agar terhindar dari ulat dan bakteria clostridium, botulidium mikroorganisma penyebab botulisme atau keracunan makanan.



Antioksidan seperti vitamin C dan vitmain E ternyata dapat mencegah lemak dan minyak di dalam sediaan makanan menjadi masam atau tengik. Antioksidan ini juga digunakan untuk membuat warna isi buah-buahan yang siap dipotong menjadi tahan lama. Tanpa agen antioksidan, warna isi buah epal dengan mudah berubah menjadi hitam dan pucat.



Aditif juga digunakan untuk menaikkan bahan makanan yang dimasak seperti cake dan roti. Bahan penyedap seperti rempah ratus (halia dan bunga cengkih) dan bahan kimia sintetik (monosodium glutamat; MSG) digunakan melezatkan makanan. Bahan pewarna juga sering dicampurkan ke dalam makanan, Contoh bahan pewarna ialah FD&C Yellow No.6 yang digunakan di dalam minuman, makanan ringan dan roti. Bahan pemutih digunakan untuk memutihkan makanan seperti agar-agar dan obat-obatan yang mudah berubah warna terutama ketika di dalam penyimpanan.



PENGAWASAN PENGGUNAAN



Jenis dan jumlah pengawet yang diijinkan untuk digunakan telah dikaji keamanannya. Indonesia menganut Standarisasi internasional yang ditetapkan Codex Alimentarius Commission (CAC). Forum CAC (Codex Alimentarius Commission) merupakan organisasi perumus standar internasional untuk bidang pangan.



Berbagai produk dan industri makanan yang ada dsi Indonesia harus dibuat berdasarkan CODEX Alimentarius Commission, badan standar makanan internasional. Menurut Permenkes No.722/1988, bahan pengawet yang diizinkan digunakan dalam makanan dalam kadar tertentu adalah Asam Benzoat, Asam Propionat. Asam Sorbat, Belerang Dioksida, Metil p-Hidroksi Benzoat, Kalium Benzoat, Kalium Bisulfit, Kalium Meta Bisulfit, Kalium Nitrat, Kalium Nitrit, Kalium Propionat, Kalium Sorbat, Kalium Sulfit, Kalsium Benzoit, Kalsium Propionat, Kalsium Sorbat, Natrium Benzoat, Metil-p-hidroksi Benzoit, Natrium Bisulfit, Natrium Metabisulfit, Natrium Nitrat, Natrium Nitrit, Natrium Propionat, Natrium Sulfit, Nisin dan Propil-p-hidroksi-benzoit



BAHAN ADITIF ALAMI DAN SINTETIS



Aditif dapat berasal dari sumber alami, contohnya lesitin daripada kacang soya dan jagung atau serbuk pewarna bit daripada lobak bit. Aditif sintetik pula dihasilkan melalui tindak balas kimia. Keaslian aditif sintetik mudah dikenal dalam pembuatan dan pemrosesan bahan makanan tersebut.



BAHAYA BAHAN ADITIF MAKANAN KESEHATAN



Beberapa aditif yang dikaitkan dengan efek samping yang kurang baik adalah pewarna FD&C Yellow No.5 atau tartazin. Tartazin (E102)dilaporkan menyebabkan gatal-gatal kulit yang amat sangat (urticaria) serta pembengkakkan sesetengah tisu lembut seperti kelopak mata, bibir, lidah dan tangan. Namun demikian, gangguan tersebut hanya didapatkan pada 1% dari penggunanya. Oleh sebab itu, penggunaan tartazin tidak dilarang dan maíz diijinkan. Tetapi sebaiknya kandungan zat tersebut seharusnya disertakan dalam label makanan tersebut.



Bahan pemanis berkalori rendah aspartam, pernah dilaporkan membawa kesan camping yang tidak baik bagi penggunanya. Namur sampai saat ini FDA maíz Belem bisa membuktikan bahaya bahan makanan tambahan tersebut. Demikian juga halnya dengan sesetengah aditif makanan yang dicampurkan ke dalam makanan ringan untuk kanak-kanak dan remaja.



Bahan Aditif yang sering mendapat perhatian paling sering adalah monotorium glutamat (MSG). Pada mulanya, bahan ini didapatkan dari sejenis rumput laut.







•Garam atau NaCl

Telah berabad lampau digunakan hingga saat ini sebagai bahan pengawet terutama untuk daging dan ikan. Larutan garam yang masuk ke dalam jaringan dan mengikat air bebasnya, sehingga menghambat pertumbuhan dan aktivitas bakteri penyebab pembusukan, kapang, dan khamir.

Produk pangan hasil pengawetan dengan garam dapat memiliki daya simpan beberapa minggu hingga bulan dibandingkan produk segarnya yang hanya tahan disimpan selama beberapa jam atau hari pada kondisi lingkungan luar.

Ikan pindang, ikan asin, telur asin dan sebagainya merupakan contoh produk pangan yang diawetkan dengan garam.

•Gula atau sukrosa

Gula atau sukrosa merupakan karbohidrat berasa manis yang sering pula digunakan sebagai bahan pengawet khususnya komoditas yang telah mengalami perlakuan panas. Perendaman dalam larutan gula secara bertahap pada konsentrasi yang semakin tinggi merupakan salah satu cara pengawetan pangan dengan gula. Gula seperti halnya garam juga menghambat pertumbuhan dan aktivitas bakteri penyebab pembusukan, kapang, dan khamir.

Dendeng, manisan basah dan atau buah kering merupakan contoh produk awet yang banyak dijual di pasaran bebas.

•Cuka buah atau vinegar

Merupakan salah satu bahan yang dapat digunakan untuk mengawetkan daging, asyuran maupun buah-buahan. Acar timun, acar bawang putih, acar kubis (kimchee) merupakan produk pangan yang diawetkan dengan penambahan asam atau cuka buah atau vinegar.

Data pengaturan bahan pengawet dari Codex Alimetarius Commission (CAC), USA (CFR), Australia dan New Zealand (FSANZ) tercatat 58 jenis bahan pengawet yang dapat digunakan dalam produk pangan. Indonesia melalui Peraturan Menteri Kesehatan No. 722 tahun 1988 telah mengatur sebanyak 26 jenis bahan pengawet.

Pengaruh beberapa bahan pengawet terhadap kesehatan



Bahan Pengawet Produk Pangan Pengaruh terhadap Kesehatan

Ca-benzoat Sari buah, minuman ringan, minuman anggur manis,

ikan asin Dapat menyebabkan reaksi merugikan pada asmatis dan yang peka terhadap aspirin

Sulfur dioksida

(SO2) Sari buah, cider, buah kering, kacang kering, sirup, acar Dapat menyebabkan pelukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker dan

alergi

K-nitrit Daging kornet, daging kering, daging asin, pikel daging Nitrit dapat mempengaruhi kemampuan sel darah untuk membawa oksigen, menyebabkan kesulitan bernafas dan sakit kepala, anemia, radang ginjal,

muntah

Ca- / Na-propionat Produk roti dan tepung Migrain, kelelahan, kesulitan tidur

Na-metasulfat Produk roti dan tepung Alergi kulit

Asam sorbat Produk jeruk, keju, pikel dan salad Pelukaan kulit

Natamysin Produk daging dan keju Dapat menyebabkan mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan pelukaan kulit

K-asetat Makanan asam Merusak fungsi ginjal

BHA Daging babi segar dan sosisnya, minyak sayur, shortening, kripik kentang, pizza beku, instant teas Menyebabkan penyakit hati dan kanker.



FDA mensyaratkan kepada produsen pangan untuk membuktikan bahwa pengawet yang digunakan aman bagi konsumen dengan mempertimbangkan :



•Kemungkinan jumlah paparan bahan pengawet pada konsumen sebagai akibat mengkonsumsi produk pangan yang bersangkutan.

•Pengaruh komulatif bahan pengawet dalam diet.

•Potensi toksisitas (termasuk penyebab kanker) bahan pengawet ketika tertelan oleh manusia atau binatang.

Tips dan Rekomendasi memilih makanan yang aman :



•Pilih pengawet yang diijinkan untuk dalam pangan serta telah terdaftar di Badan POM RI.

•Pilih produsen makanan yang berskala internasional, bila produsennya tidak dikena sebaiknya harus cermat dalam meneliti label yang ada. Seringkali produsen tidak mencantumkan kandungan bahan aditif sebenarnya dalam labelnya.

•Bacalah takaran penggunaannya pada label.

•Gunakan dengan takaran yang benar sesuai petunjuk pada label.

•Membaca dengan cermat label produk pangan yang dibeli serta mengkonsumsinya secara cerdas produk pangan yang menggunakan bahan pengawet.









50 Bahan Makanan Yang sebaiknya dihindari



FOOD ADDITIVES WHICH MAY CAUSE PROBLEMS

COLOURS

Artificial colours Allura red AC 129Amaranth 123Azorubine, carmoisine 122Brilliant Black BN 151



Brilliant Blue FCF133



Brown HT, chocolate brown 155



Erythrosine 127



Green S, food green, acid brilliant green 142



Indigotine, indigo carmine 132



Ponceau, brilliant scarlet 4R 124



Quinoline yellow 104



Red 2G 128 *



Sunset yellow FCF 110



Tartrazine 102



Yellow 2G 107

Natural colour Annatto, bixin, norbixin 160b

PRESERVATIVES

Sorbic acids Calcium sorbate 203Potassium sorbate 202Sodium sorbate 201Sorbic acid 200 Benzoic acids Benzoic acid 210Calcium benzoate 213Potassium benzoate 212Sodium benzoate 211

Sulphites(sulfites) Calcium hydrogen sulphite 227*Calcium sulphite 226*Potassium bisulphite 228Potassium metabisulphite 224



Potassium sulphite 225



Sodium bisulphite 222



Sodium metabisulphite 223



Sodium sulphite 221



Sulphur dioxide 220

Antioxidants Butylated hydoxyanisole (BHA) 320Butylated hydroxytoluene (BHT) 321Dodecyl gallate 312Octyl gallate 311



Propyl gallate 310



tert-Butylhydroquinone (TBHQ) 319



Propionic acids Calcium propionate 282Potassium propionate 283Propionic acid 280Sodium propionate 281 Nitrates & nitrites Potassium nitrate 252Potassium nitrite 249Sodium nitrate 251Sodium nitrite 250

FLAVOUR ENHANCERS AND ADDED FLAVOURS

Glutamates Calcium dihydrogen diLglutamate 623Disodium guanylate 627Disodium inosinate 631L-Glutamic acid 620



Hydrolysed vegetable protein, vegetable protein, yeast extract



Magnesium di-L-glutamate 625



Monoammonium L-glutamate 624



Monopotassium glutamate 622



Monosodium glutamate (MSG) 621



Sodium 5′ ribonucleotide 635

Added flavours many



disadur dari Clarke, L and others, Dietitians Association of Australia review paper: ‘The dietary management of allergy and food intolerance in adults and children’, Aust J Nutr & Diet (1996) 53:3; Royal Prince Alfred Hospital Allergy Unit, ‘The Simplified Elimination Diet’, available from dietitians; Dengate, S ‘Fed Up’, Random House, 1998; and Swain A and others, ‘Friendly Food’, Murdoch Books, 1991



Bahan Aditif Makanan Berdasarkan Kode


Pewarna

•100 Turmeric or curcumin, yellow

•101 Riboflavin, lactoflavin, vitamin B2, yellow, failsafe

•102 Tartrazine, yellow #5 DIHINDARI

•103 Alkanet, pink

•104 Quinoline yellow DIHINDARI

•107 Yellow 2G DIHINDARI

•110 Sunset yellow DIHINDARI

•120 Cochineal or carmines, red

•122 Azorubine, carmoisine DIHINDARI

•123 Amaranth DIHINDARI

•124 Ponceau 4R, brilliant scarlet DIHINDARI

•127 Erythrosine DIHINDARI

•128 Red 2G DIHINDARI

•129 Allura red DIHINDARI

•132 Indigotine, indigo carmine DIHINDARI

•133 Brilliant blue DIHINDARI

•140 Chlorophyll

•141 Chlorophyll-copper

•142 Food green S, acid brilliant green DIHINDARI

•150 Caramel

•151 Brilliant black BN DIHINDARI

•153 Carbon black, vegetable carbon

•155 Brown HT, chocolate brown DIHINDARI

•160a Beta-carotene (failsafe)

•160 Carotene

•160b Annatto extracts, bixin, norbixin DIHINDARI

•160e beta-apo-8′ carotenal (new)

•160f E-apo-8′ carotenoic acid (new)

•160e and 160f are too new to have been tested for behavioural toxicity. They might be safe like betacarotene (160a) or harmful like annatto (160b).

•161 Xanthophylls, yellow

•161g canthaxanthin

•161I citranaxanthin

•162 Beet red

•mengandung sodium nitrate (preservative 251) lebih 25 mg/kg.

•163 Anthocyanins, red, blue, violet (from plants)

•170 Calcium carbonate, white (failsafe)

•171 Titanium dioxide, white (failsafe)

•172 Iron oxide – red, black, yellow (failsafe)

•174 Silver

•181 Tannic acid, brown

•Preservatives – sorbates

•200 Sorbic acid DIHINDARI

•201 Sodium sorbate DIHINDARI

•202 Potassium sorbate DIHINDARI

•203 Calcium sorbate DIHINDARI

•Pengawet – benzoates

•210 Benzoic acid DIHINDARI

•211 Sodium benzoate DIHINDARI

•212 Potassium benzoate DIHINDARI

•213 Calcium benzoate DIHINDARI

• 216 Propylparaben

•218 Methylparaben

•Pengawet – sulphites (aka sulfites)

•220 Sulphur dioxide DIHINDARI

•221 Sodium sulphite DIHINDARI

•222 Sodium bisulphite DIHINDARI

•223 Sodium metabisulphite DIHINDARI

•224 Potassium metabisulphite DIHINDARI

•225 Potassium sulphite DIHINDARI

•228 Potassium bisulphite DIHINDARI

•234 Nisin

•235 Natamycin

•242 Dimethyl dicarbonate (bahan baru, belum ada pengklajian)

•Pengawet – nitrates and nitrites

•249 Potassium nitrite DIHINDARI

•250 Sodium nitrite DIHINDARI

•251 Sodium nitrate DIHINDARI

•252 Potassium nitrate DIHINDARI

•Food acids

•260 Acetic acid

•261 Potassium acetate

•262 Sodium diacetate

•262 Sodium acetate

•263 Sodium acetate

•264 Ammonium acetate

•270 Lactic acid

•Pengawet – propionates

•280 Propionic acid DIHINDARI

•281 Sodium propionate DIHINDARI

•282 Calcium propionate DIHINDARI

•283 Potassium propionate DIHINDARI

•290 Carbon dioxide (propellant)

•296 Malic acid (food acid)

•297 Fumaric acid (food acid)

•Antioxidants

•300 Ascorbic acid (vitamin C)

•301 Sodium ascorbate

•302 Calcium ascorbate

•303 Potassium ascorbate

•304 Ascorbyl palmitate

•306 Mixed tocopherols (vitamin E)

•307 dl-a-Tocopherol

•308 g-Tocopherol

•309 d-Tocopherol

•310 Propyl gallate DIHINDARI

•311 Octyl gallate DIHINDARI

•312 Dodecyl gallate DIHINDARI

•315 Erythorbic acid

•316 Sodium erythorbate

•319 tert-Butylhydroquinone, tBHQ DIHINDARI

•320 Butylated hydroxyanisole, BHA DIHINDARI

•321 Butylated hydroxytoluene, BHT DIHINDARI

•322 Lecithin (emulsifier) Gallates and TBHQ, BHA and BHT. Antioxidants 300-309.

•PENGASAM MAKANAN

•325 Sodium lactate

•326 Potassium lactate

•327 Calcium lactate

•328 Ammonium lactate

•329 Magnesium lactate

•330 Citric acid

•331 Sodium dihydrogen citrate

•331 Sodium citrate

•331 Sodium acid citrate

•332 Potassium citrates

•333 Calcium citrate

•334 Tartaric acid

•335 Sodium tartrate

•336 Potassium tartrate

•336 Potassium acid tartrate

•337 Potassium sodium tartrate

•338 Phosphoric acid

•Garam mineral

•339 Sodium phosphates

•340 Potassium phosphates

•341 Calcium phosphates

•342 Ammonium phosphates

•343 Magnesium phosphates

•Pengasam makanan Lainnya

•349 Ammonium malate

•350 DL-Sodium malates

•351 Potassium malate

•352 DL-Calcium malate

•353 Metatartaric acid

•354 Calcium tartrate

•355 Adipic acid

•357 Potassium adipate

•365 Sodium fumarate

•366 Potassium fumarate

•367 Potassium fumarate

•368 Ammonium fumarate

•375 Nicotinic acid, niacin (B vitamin)

•380 Triammonium citrate

•380 Ammonium citrate

•381 Ferric ammonium citrate

•385 Calcium disodium EDTA

•Vegetables gums and thickeners

•400 Alginic acid

•401 Sodium alginate

•402 Potassium alginate

•403 Ammonium alginate

•404 Calcium alginate

•405 Propylene glycol alginate

•406 Agar agar, isinglass

•407 Carrageenan

•407a Processed eucheuma seaweed

•409 Arabinogalactan

•410 Locust bean gum

•412 Guar gum

•413 Tragacanth

•414 Acacia

•415 Xanthan gum

•416 Karaya gum

•418 Gellan gum

•Humectants

•420 Sorbitol

•421 Mannitol

•422 Glycerin (glycerol)

•Emusifiers

•433 Polysorbate 80

•435 Polysorbate 60

•436 Polysorbate 65

•440 Pectin (also a vegetable gum)

•442 Ammonium salts of phosphatidic acid

•444 Sucrose acetate isobutyrate

•GARAM MINERAL LAINNYA

•450 Sodium pyrophosphate

•450 Sodium acid pyrophosphate

•450 Potassium pyrophosphate

•451 Sodium tripolyphosphate

•451 Potassium tripolyphosphate

•452 Sodium polyphosphates, glassy

•452 Sodium metaphosphate, insoluble

•452 Potassium polymetaphosphate

•460 Cellulose microcrystalline and powdered (anti-caking agent)

•BAHAN PENGERING

•461 Methylcellulose

•464 Hydroxypropyl methylcellulose

•465 Methyl ethyl cellulose

•466 Sodium carboxymethylcellulose

•EMULSIFIER

•470 Magnesium stearate (emulsifier, stabiliser)

•471 Mono- and di-glycerides of fatty acids

•472a Acetic and fatty acid esters of glycerol

•472b Lactic and fatty acid esters of glycerol

•472c Citric and fatty acid esters of glycerol

•472d Tartaric and fatty acid esters of glycerol

•472e Diacetyltartaric and fatty acid esters of glycerol

•473 Sucrose esters of fatty acids

•475 Polyglycerol esters of fatty acids

•476 Polyglycerol esters of interesterified ricinoleic acid

•477 Propylene glycol mono- and di-esters

•480 Dioctyl sodium sulphosuccinate

•481 Sodium stearoyl (or oleyl) lactylate

•482 Calcium stearoyl (or oleyl) lactylate

•491 Sorbitan monostearate

•492 Sorbitan tristearate

•GARAM MINERAL

•500 Sodium carbonate

•500 Sodium bicarbonate

•501 Potassium carbonates

•503 Ammonium carbonate

•503 Ammonium bicarbonate

•504 Magnesium carbonate (anti-caking agent, mineral salt)

•507 Hydrochloric acid (acidity regulator)

•508 Potassium chloride

•509 Calcium chloride

•510 Ammonium chloride

•511 Magnesium chloride

•512 Stannous chloride (colour retention agent)

•514 Sodium sulphate (mineral salt)

•515 Potassium sulphate (mineral salt)

•516 Calcium sulphate (flour treatment agent, mineral salt)

•518 Magnesium sulphate (mineral salt)

•519 Cupric sulphate (mineral salt)

•526 Calcium hydroxide (mineral salt)

•529 Calcium oxide (mineral salt)

•535 Sodium ferrocyanide (anti-caking agent)

•536 Potassium ferrocyanide (anti-caking agent)

•541 Sodium aluminium phosphate, acidic (acidity regulator, emulsifier)

•542 Bone phosphate (anti-caking agent)

•551 Silicon dioxide (anti-caking agent)

•552 Calcium silicate (anti-caking agent)

•553 Talc (anti-caking agent)

•554 Sodium aluminosilicate (anti-caking agent)

•556 Calcium aluminium silicate (anti-caking agent)

•558 Bentonite (anti-caking agent)

•559 Kaolin (anti-caking agent)

•570 Stearic acid (anti-caking agent)

•575 Gluconod-lactone (acidity regulator)

•577 Potassium gluconate (stabiliser)

•578 Calcium gluconate (acidity regulator)

•579 Ferrous gluconate (colour retention agent)

•BAHAN PENAMBAH RASA

•620 L-Glutamic acid DIHINDARI

•621 Monosodium L-glutamate (MSG) DIHINDARI AVOID

•622 Monopotassium L-glutamate DIHINDARI

•623 Calcium di-L-glutamate DIHINDARI

•624 Monoammonium L-glutamate DIHINDARI

•625 Magnesium di-L-glutamate DIHINDARI

•627 Disodium guanylate DIHINDARI

•631 Disodium inosinate DIHINDARI

•635 Disodium 5′-ribonucleotides DIHINDARI

•636 Maltol

•637 Ethyl maltol

•640 Glycine

•641 L-Leucine

•BAHAN ADITIF LAINNYA

•900 Dimethylpolysiloxane (emulsifier, antifoaming agent, anti- caking agent)

•901 Beeswax, white and yellow (glazing agent)

•903 Carnauba wax (glazing agent)

•904 Shellac, bleached (glazing agent)

•905a Mineral oil, white (glazing agent)

•905b Petrolatum (glazing agent)

•914 Oxidised polyethylene (Humectant)

•920 L-Cysteine monohydrochloride (flour treatment agent)

•925 Chlorine (flour treatment agent)

•926 Chlorine dioxide (flour treatment agent)

•928 Benzoyl peroxide (flour treatment agent)

•941 Nitrogen (propellant)

•942 Nitrous oxide (propellant)

•PEMANIS BUATAN

•950 Acesulphame potassium (artificial sweetening substance)

•951 Aspartame (Nutrasweet, Equal) (artificial sweetening substance) DIHINDARI

•The safety of aspartame with regard to brain tumours and others is not proven. Aspartame in diet”, “lite” and “no added sugar” products may increase appetite thus failing to assist weight loss. There are reports of addiction. Not recommended. Sugar is a natural alternative. Artificial sweeteners in general are unnecessary, artificial and not recommended.

•952 Sodium cyclamate (artificial sweetening substance)

•952 Cyclamic acid (artificial sweetening substance)

•952 Calcium cyclamate (artificial sweetening substance)

•953 Isomalt (humectant)

•954 Sodium saccharin (artificial sweetening substance)

•954 Saccharin (artificial sweetening substance)

•954 Calcium saccharin (artificial sweetening substance)

•955 Sucralose (artificial sweetening substance)

•956 Alitame (artificial sweetening substance)

•957 Thaumatin (flavour enhancer, artificial sweetening substance)

•965 Maltitol and maltitol syrup (humectant, stabiliser)

•966 Lactitol (humectant)

•967 Xylitol (humectant, stabiliser)

•1001 Choline salts and esters (emulsifier)

•1100 Amylases (flour treatment agent)

•1101 Proteases (papain, bromelain, ficin) (flour treatment agent, stabiliser, flavour enhancer)

•1102 Glucose oxidase (antioxidant)

•1104 Lipases (flavour enchancer)

•1105 Lysozyme (preservative)

•1200 Polydextrose (Humectant)

•1201 Polyvinylpyrrolidone (stabiliser, clarifying agent, dispersing agent)

•1202 Polyvinylpolypyrrolidone (colour stabiliser)

•Thickeners, vegetable gums

•1400 Dextrin roasted starch

•1401 Acid treated starch

•1402 Alkaline treated starch

•1403 Bleached starch

•1404 Oxidised starch

•1405 Enzyme-treated starches

•1410 Monostarch phosphate

•1412 Distarch phosphate

•1413 Phosphated distarch phosphate

•1414 Acetylated distarch phosphate

•1420 Starch acetate esterified with acetic anhydride

•1421 Starch acetate esterified with vinyl acetate

•1422 Acetylated distarch adipate

•1440 Hydroxypropyl starch

•1442 Hydroxypropyl distarch phosphate

•1450 Starch sodium octenylsuccinate

•1505 Triethyl citrate

•1518 Triacetin (humectant)

•1520 Propylene glycol (humectant)

•1521 Polyethylene glycol 8000 (antifoaming agent)



•Food additives by name

•Avoid additives in RED bold. Additives in italics are new and untested, avoid those also.

•Name Code Number

•Acacia (thickener, vegetable gum) 414

•Acesulphame potassium (artificial sweetener) 950

•Acetic acid, glacial (food acid) 260

•Acetic and fatty acid esters of glycerol (emulsifier) 472a

•Acetylated distarch adipate (thickener, vegetable gum) 1422

•Acetylated distarch phosphate (thickener, vegetable gum) 1414

•Acid treated starch (thickener, vegetable gum) 1401

•Activated vegetable carbon (colouring) 153

•Adipic acid (food acid) 355

•Agar (thickener, vegetable gum) 406

•Alginic acid (thickener, vegetable gum) 400

•Alitame (artificial sweetening substance) 956

•Alkaline treated starch (thickener, vegetable gum) 1402

•Alkanet (colouring) 103

•Allura red AC (CI 16035) (colouring) 129 DIHINDARI

•Amaranth (colouring) 123 DIHINDARI

•Ammonium acetate (food acid) 264

•Ammonium alginate (thickener, vegetable gum) 403

•Ammonium bicarbonate (mineral salt) 503

•Ammonium carbonate (mineral salt) 503

•Ammonium chloride (mineral salt) 510

•Ammonium citrate (food acid) 380

•Ammonium fumarate (food acid) 368

•Ammonium lactate (food acid) 328

•Ammonium malate (food acid) 349

•Ammonium phosphates (mineral salt) 342

•Ammonium salts of phosphatidic acid (emulsifier) 442

•Amylases (flour treatment agent) 1100

•Annatto extracts, bixin, norbixin (colouring) 160b DIHINDARI

•Anthocyanins (colouring) 163

•Arabinogalactan (thickener, vegetable gum) 409

•Ascorbic acid (antioxidant) 300

•Ascorbyl palmitate (antioxidant) 304

•Aspartame (Nutrasweet, Equal) (artificial sweetening substance) 951 DIHINDARI



•Azorubine, carmoisine (colouring) 122 DIHINDARI

•Beeswax, white and yellow (glazing agent) 901

•Beet red (colouring) 162

•Bentonite (anti-caking agent) 558

•Benzoic acid (preservative) 210 DIHINDARI

•Benzoyl peroxide (flour treatment agent) 928

•Bleached starch (thickener, vegetable gum) 1403

•Bone phosphate (anti-caking agent) 542

•Brilliant black BN (colouring) 151 DIHINDARI

•Brilliant blue FCF (colouring) 133 DIHINDARI

•Brown HT, chocolate brown (colouring) 155 DIHINDARI

•Butylated hydroxyanisole (antioxidant) 320 DIHINDARI

•Butylated hydroxytoluene (antioxidant) 321 DIHINDARI

•tert-Butylhydroquinone (antioxidant) 319 DIHINDARI

•Calcium acetate (food acid) 263

•Calcium alginate (thickener, vegetable gum) 404

•Calcium aluminium silicate (anti-caking agent) 556

•Calcium ascorbate (antioxidant) 302

•Calcium benzoate (preservative) 213 DIHINDARI

•Calcium carbonate (mineral salt, colouring) 170

•Calcium chloride (mineral salt) 509

•Calcium citrate (food acid) 333

•Calcium cyclamate (artificial sweetening substance) 952

•Calcium disodium EDTA (preservative) 385

•Calcium fumarate (food acid) 367

•Calcium hydroxide (mineral salt) 526

•Calcium gluconate (acidity regulator) 578

•Calcium di-L-glutamate (flavour enhancer) 623 DIHINDARI

•Calcium lactate (food acid) 327

•DL-Calcium malate (food acid) 352

•Calcium oleyl lactylate (emulsifier) 482

•Calcium oxide (mineral salt) 529

•Calcium phosphates (mineral salt) 341

•Calcium propionate (preservative) 282 DIHINDARI

•Calcium saccharin (artificial sweetening substance) 954

•Calcium silicate (anti-caking agent) 552

•Calcium sorbate (preservative) 203 DIHINDARI

•Calcium stearoyl lactylate (emulsifier) 482

•Calcium sulphate (flour treatment agent, mineral salt) 516

•Calcium tartrate (food acid) 354

•Caramel (colouring) 150

•Carbon blacks (colouring) 153

•Carbon dioxide (propellant) 290

•Carmines (colouring) 120

•Carnauba wax (glazing agent) 903

•b-apo-8′ Carotenal (colouring) 160e

•b-Carotene (colouring) 160a

•Carotene, others (colouring) 160

•b-apo-8′ Carotenoic acid methyl or ethyl ester (colouring) 160f

•Carrageenan (thickener, vegetable gum) 407

•Cellulose microcrystalline and powdered (anti-caking agent) 460

•Chlorine (flour treatment agent) 925

•Chlorine dioxide (flour treatment agency) 926

•Chlorophyll (colouring) 140

•Chlorophyll-copper complex (colouring) 141

•Choline salts and esters (emulsifier) 1001

•Citric acid (food acid) 330

•Citric and fatty acid esters of glycerol (emulsifier) 472c

•Cochineal (CI 75470) (colouring) 120

•Cupric sulphate (mineral salt) 519

•Curcumin (colouring) 100

•Cyclamic acid (artificial sweetening substance) 952

•L-Cysteine monohydrochloride (flour treatment agent) 920

•Dextrin roasted starch (thickener, vegetable gum) 1400

•Diacetyltartaric and fatty acid esters of glycerol (emulsifier) 472e

•Dimethyl dicarbonate (preservative) 242

•Dimethylpolysiloxane (emulsifier, antifoaming agent, anti-caking agent) 900

•Dioctyl sodium sulphosuccinate (emulsifier) 480

•Disodium guanylate (flavour enhancer) 627 DIHINDARI

•Disodium inosinate (flavour enhancer) 631 DIHINDARI

•Disodium 5′!-ribonucleotides (flavour enhancer) 635 DIHINDARI

•Distarch phosphate (thickener, vegetable gum) 1412

•Dodecyl gallate (antioxidant) 312

•Enzyme-treated starches (thickener, vegetable gum) 1405

•Erythorbic acid (antioxidant) 315

•Erythrosine (colouring) 127 DIHINDARI

•Ethyl maltol (flavour enhancer) 637

•Ferric ammonium citrate (food acid) 381

•Ferrous gluconate (colour retention agent) 579

•Food green S, acid brilliant green (colouring) 142 DIHINDARI

•Fumaric acid (food acid) 297

•Gellan gum (thickener, vegetable gum) 418

•Glucono G-lactone (acidity regulator) 575

•Glucose oxidase (antioxidant) 1102

•L-Glutamic acid (flavour enhancer) 620 DIHINDARI

•Glycerin (humectant) 422

•Glycine (flavour enhancer) 640

•Guar gum (thickener, vegetable gum) 412

•Hydrochloric acid (acidity regulator) 507

•Hydrolysed vegetable protein (HVP), hydrolysed plant protein (HPP), yeast extract contain MSG DIHINDARI

•Hydroxypropyl distarch phosphate (thickener, vegetable gum) 1442

•Hydroxypropyl methylcellulose (thickener, vegetable gum) 464

•Hydroxypropyl starch (thickener, vegetable gum) 1440

•Indigotine, indigo carmine (colouring) 132 DIHINDARI

•Iron oxide (black, red, yellow) (colouring) 172

•Isomalt (humectant) 953

•Karaya gum (thickener, vegetable gum) 416

•Kaolin (anti-caking agent) 559

•Lactic acid (food acid) 270

•Lactic and fatty acid esters of glycerol (emulsifier) 472b

•Lactitol (humectant) 966

•Lecithin (antioxidant, emulsifier) 322

•L-Leucine (flavour enhancer) 641

•Lipases (flavour enchancer) 1104

•Locust bean gum (thickener, vegetable gum) 410

•Lysozyme (preservative) 1105

•Magnesium carbonate (anti-caking agent, mineral salt) 504

•Magnesium chloride (mineral salt) 511

•Magnesium di-L-glutamate (flavour enhancer) 625 DIHINDARI

•Magnesium lactate (food acid) 329

•Magnesium phosphates (mineral salt) 343

•Magnesium stearate (emulsifier, stabiliser) 470

•Magnesium sulphate (mineral salt) 518

•Malic acid (food acid) 296

•Maltitol and maltitol syrup (humectant, stabiliser) 965

•Maltol (flavour enhancer) 636

•Mannitol (humectant) 421

•Metatartaric acid (food acid) 353

•Methyl ethyl cellulose (thickener, vegetable gum) 465

•Methylcellulose (thickener, vegetable gum) 461

•Methylparaben (preservative) 218

•Mineral oil, white (glazing agent) 905a

•Mono- and di-glycerides of fatty acids (emulsifier) 471

•Monoammonium L-glutamate (flavour enhancer) 624 DIHINDARI

•Monopotassium L-glutamate (flavour enhancer) 622 DIHINDARI

•Monosodium L-glutamate MSG (also in hydrolysed vegetable protein HVP) (flavour enhancer) 621 DIHINDARI

•Monostarch phosphate (thickener, vegetable gum) 1410

•Natamycin (preservative) 235

•Niacin (colour retention agent) 375

•Nisin (preservative) 234

•Nitrogen (propellant) 941

•Nitrous oxide (propellant) 942

•Octyl gallate (antioxidant) 311 DIHINDARI

•Oxidised polyethylene (Humectant) 914

•Oxidised starch (thickener, vegetable gum) 1404

•Pectin (vegetable gum) 440

•Petrolatum (glazing agent) 905b

•Phosphated distarch phosphate (thickener, vegetable gum) 1413

•Phosphoric acid (food acid) 338

•Polydextrose (Humectant) 1200

•Polyethylene glycol 8000 (antifoaming agent) 1521

•Polyglycerol esters of fatty acids (emulsifier) 475

•Polyglycerol esters of interesterified ricinoleic acid (emulsifier) 476

•Polysorbate 60 (emulsifier) 435

•Polysorbate 65 (emulsifier) 436

•Polysorbate 80 (emulsifier) 433

•Polyvinylpolypyrrolidone (colour stabiliser) 1202

•Polyvinylpyrrolidone (stabiliser, clarifying agent, dispersing agent) 1201

•Ponceau 4R, brilliant scarlet (colouring) 124 DIHINDARI

•Potassium acetate (food acid) 261

•Potassium acid tartrate (food acid) 336

•Potassium adipate (food acid) 357

•Potassium alginate (thickener, vegetable gum) 402

•Potassium ascorbate (antioxidant) 303

•Potassium benzoate (preservative) 212 DIHINDARI

•Potassium bisulphite (preservative) 228 DIHINDARI

•Potassium carbonates (mineral salt) 501

•Potassium chloride (mineral salt) 508

•Potassium citrates (food acid) 332

•Potassium ferrocyanide (anti-caking agent) 536

•Potassium fumarate (food acid) 366

•Potassium gluconate (stabiliser) 577

•Potassium lactate (food acid) 326

•Potassium malate (food acid) 351

•Potassium metabisulphite (preservative) 224 DIHINDARI

•Potassium nitrate (preservative, colour fixative) 252 DIHINDARI

•Potassium nitrite (preservative, colour fixative) 249 DIHINDARI

•Potassium phosphates (mineral salt) 340

•Potassium polymetaphosphate (mineral salts) 452

•Potassium propionate (preservative) 283 DIHINDARI

•Potassium pyrophosphate (mineral salts) 450

•Potassium sodium tartrate (food acid) 337

•Potassium sorbate (preservative) 202 DIHINDARI

•Potassium sulphate (mineral salt) 515

•Potassium sulphite (preservative) 225 DIHINDARI

•Potassium tartrate (food acid) 336

•Potassium tripolyphosphate (mineral salt) 451

•Processed eucheuma seaweed (thickener, vegetable gum) 407a

•Propionic acid (preservative) 280 DIHINDARI

•Propyl gallate (antioxidant) 310 DIHINDARI

•Propylene glycol (humectant) 1520

•Propylene glycol alginate (thickener, vegetable gum) 405

•Propylene glycol mono- and di-esters (emulsifier) 477

•Propylparaben (preservative) 216

•Proteases (papain, bromelain, ficin) (flour treatment agent, stabiliser, flavour enhancer) 1101

•Quinoline yellow (CI 47005) (colouring) 104 DIHINDARI

•Red 2G (colouring) 128 DIHINDARI

•Riboflavin (colouring) 101

•Riboflavin 5′!-phosphate sodium (colouring) 101

•Saccharin (artificial sweetening substance) 954

•Shellac, bleached (glazing agent) 904

•Silicon dioxide (anti-caking agent) 551

•Silver (colouring) 174

•Sodium acetate (food acid) 262

•Sodium acid citrate (food acid) 331

•Sodium acid pyrophosphate (mineral salt) 450

•Sodium alginate (thickener, vegetable gum) 401

•Sodium aluminium phosphate, acidic (acidity regulator, emulsifier) 541

•Sodium aluminosilicate (anti-caking agent) 554

•Sodium ascorbate (antioxidant) 301

•Sodium benzoate (Preservative) 211 DIHINDARI

•Sodium bicarbonate (mineral salt) 500

•Sodium bisulphite (preservative) 222 DIHINDARI

•Sodium carbonate (mineral salt) 500

•Sodium carboxymethylcellulose (thickener, vegetable gum) 466

•Sodium citrate (food acid) 331

•Sodium cyclamate (artificial sweetening substance) 952

•Sodium diacetate (food acid) 262

•Sodium dihydrogen citrate (food acid) 331

•Sodium erythorbate (antioxidant) 316

•Sodium ferrocyanide (anti-caking agent) 535

•Sodium fumarate (food acid) 365

•DL-Sodium malates (food acid) 350

•Sodium lactate (food acid) 325

•Sodium metabisulphite (preservative) 223 DIHINDARI

•Sodium metaphosphate, insoluble (mineral salt) 452

•Sodium nitrate (preservative, colour fixative) 251 DIHINDARI

•Sodium nitrite (preservative, colour fixative) 250 DIHINDARI

•Sodium phosphates (mineral salt) 339

•Sodium polyphosphates, glassy (mineral salt) 452

•Sodium propionate (preservative) 281 DIHINDARI

•Sodium pyrophosphate (mineral salt) 450

•Sodium saccharin (artificial sweetening substance) 954

•Sodium sorbate (preservative) 201 DIHINDARI

•Sodium stearoyl lactylate (emulsifier) 481

•Sodium sulphate (mineral salt) 514

•Sodium sulphite (preservative) 221 DIHINDARI

•Sodium tartrate (food acid) 335

•Sodium tripolyphosphate (mineral salt) 451

•Sorbic acid (preservative) 200 DIHINDARI

•Sorbitan monostearate (emulsifier) 491

•Sorbitan tristearate (emulsifier) 492

•Sorbitol (humectant) 420

•Stannous chloride (colour retention agent) 512

•Starch acetate esterified with acetic anhydride (thickener, vegetable gum) 1420

•Starch acetate esterified with vinyl acetate (thickener, vegetable gum) 1421

•Starch sodium octenylsuccinate (thickener, vegetable gum) 1450

•Stearic acid (anti-caking agent) 570

•Sucralose (artificial sweetening substance) 955

•Sucrose acetate isobutyrate (emulsifier, stabiliser) 444

•Sucrose esters of fatty acids (emulsifier) 473

•Sulphur dioxide (preservative) 220 DIHINDARI

•Sunset yellow FCF (colouring) 110 DIHINDARI

•Talc (anti-caking agent) 553

•Tannic acid (colouring) 181

•Tartaric acid (food acid) 334

•Tartaric and fatty acid esters of glycerol (emulsifier) 472d

•Tartrazine (colouring) 102 DIHINDARI

•Thaumatin (flavour enhancer, artificial sweetening substance) 957

•Titanium dioxide (colouring) 171

•dl-a-Tocopherol (antioxidant) 307

•d-Tocopherol (antioxidant) 309

•g-Tocopherol (antioxidant) 308

•Tocopherols concentrate, mixed (antioxidant) 306

•Tragacanth (thickener, vegetable gum) 413

•Triacetin (humectant) 1518

•Triammonium citrate (food acid) 380

•Triethyl citrate (thickener, vegetable gum) 1505

•Turmeric (colouring) 100

•Xanthan gum (thickener, vegetable gum) 415

•Xylitol (humectant, stabiliser) 967

•Xanthophylls (colouring)

• 161

•Yellow 2G (colouring) 107 DIHINDARI

Copyright © 2010, Koran Indonesia Sehat Information Education Network. All rights reserve

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.