TERIMA KASIH SELAMAT DATANG

Selamat menikmati lembar pengetahuan yang sederhana ini. Semoga bisa memberi manfaat kepada kita semua khususnya buat kami. Silahkan berbagi pengetahuan agar memberi kebaikan baik bagi diri maupun lingkungan sekitar kita.

Senin, 04 April 2011

PEMERIKSAAN TROPONIN I ULTRA (TNIU)

Pendahuluan
Troponin  merupakan serat protein tipis berbentuk filamen dari serat otot yang memegang peranan dalam kontraksi otot bersama dengan aktin dan tropomiosin. Ada tiga tipe Troponin yaitu I, T dan C yang terdapat pada segala jenis otot dan terlibat dalam kontraksi otot. Sedangkan untuk otot jantung terdapat Troponin I dan T dimana keduanya ini dapat dijadikan sebagai penanda apabila terjadinya kerusakan otot jantung yang selanjutnya dikenal dengan cTnI dan cTnT. Jika terjadi kerusakan otot jantung, troponin banyak dilepaskan ke dalam darah dan dapat diukur pada sirkulasi perifer sehingga troponin ini dapat digunakan sebagai marker. Troponin I merupakan isoform jantung yang mana sangat memungkinkan deteksi spesifik kerusakan myocardial. Isoform diproduksi cepat setelah terjadi acute myocardial infarction (AMI) dan dapat terdeteksi dalam darah antara 4 – 8 jam setelah timbul nyeri dada, dengan puncak antara 14 – 36 jam, konsentrasi dalam darah akan tetap tinggi selama 3 – 7 hari. Troponin I adalah biomarker pilihan untuk deteksi myocardial necrosis dan indikasi adanya serangan jantung yang lebih spesifik dan sensitive dibanding pemeriksaan klasik enzym jantung. Pada tahun 2000 Asosiasi Kardiolog Eropa dan Kolese Jantung Amerika Serikat mengumumkan adanya peran penting dari suatu biomarker yang merupakan pedoman utama dalam diagnosis Miokard Infark Akut. Pada saat itu dinyatakan troponin I dan T diunggulkan sebagai analit jantung dibanding CKMB. Troponin merupakan biomarker pilihan untuk deteksi adanya perlukaan jantung. Bukti – bukti ilmiah sekarang mengatakan dengan tehnik yang spesifik dan sensitif maka peningkatan kadar troponin sangat spesifik untuk adanya perlukaan jantung, sehingga pengobatan yang lebih awal dan lebih tepat dapat dilakukan.
Tujuan
Uji troponin digunakan untuk membantu mendiagnosis serangan jantung, untuk mendeteksi dan mengevaluasi cedera miokardium, dan untuk membedakan nyeri dada karena serangan jantung atau mungkin karena penyebab lainnya..
Metode
Troponin I Ultra merupakan pemeriksaan kuantitatif untuk penetapan human cardiac troponin I dalam darah dengan metode Enzyme Linked Fluorescent Assay.
Prinsip
Uji troponin bisa dilakukan secara kualitatif atau kuantitatif dengan metode yang beragam. Cara uji yang relative simpel dan banyak digunakan adalah secara kualitatif dengan metode imunokromatografi. Contoh uji troponin adalah Tropospot-I, yaitu suatu uji imunokromatografi in vitro untuk menentukan secara kualitatif cTnI pada serum manusia sebagai alat bantu diagnosis IMA. Jika sampel serum ditambahkan pada sample pad, maka sampel serum akan bergerak melalui konjugasi dan menggerakkan konjugasi anticTnI emas yang melapisi pad konjugasi. Campuran bergerak di antara membran secara kapilari dan bereaksi dengan antibodi anti-cTnI yang dilapisi pada daerah uji. Kadar cTnI >1,0 ng/mL menyebabkan terbentuknya pita berwarna pada daerah uji. Tidak adanya cTnI dalam serum sampel membuat daerah tersebut tetap tak berwarna. Sampel terus bergerak ke arah kontrol dan membentuk warna pink sampai ungu, menunjukkan uji yang valid.
Persiapan Pasien
Pasien tidak perlu puasa. Sampel darah dapat diambil sewaktu – waktu
Sampel
Serum atau plasma lithium heparin 1 cc.
Penyimpanan :  2 – 8 °C stabil sampai 48 jam atau < – 60 °C stabil sampai 4 bulan. 
Alat
Clinipet 100 ml, Yellow tip, Main Instrumentt (MV)
Reagensia
Strip Referensi

Well
Reagent
1
Sampel well
2,3,4
Empty wells
5
Conjugate: alkaline phosphatase-labeled monoclonal anti cardiac troponin (mouse) + Preservatives (400 µl)
6,7,8
Wash buffer : TRIS HCl pH 7,3  + Preservative  (600 ml)
9
Empty wells
10
Kuvet pembaca dengan substrat : 4 – methyl – umbelliferyl phosphate (0,6 mmol/L + diethanolamine (DEA) (0.62 mol/L atau 6.6%, pH 9,2) + Sodium Acide (300 ml)
Strip Tes (Sebelah Kanan)
Cara Kerja
  1. Keluarkan Reagen dari Refrigerator.
  2. Gunakan satu strip TNIU dan satu strip TNIU SPR pada setiap sampel, control atau kalibrator yang akan diperiksa. Yakinkan SPRs tetap tersimpan dalam kantongnya setelah mengeluarkan SPRs yang diperlukan.
  3. Ketik atau pilih TNIU pada alat untuk memasukkan kode tes. Kalibrator akan dikenali sebagai “S1” dan “S2”, dan pengujian akan digandakan. Jika control perlu diuji, dikenali sebagai  “C1” dan “C2” dan diuji dengan sederhana.
  4. Dicampur, Kalibrator dan atau control dan atau sampel dengan Vortex mixer.
  5. Pipet 200 µl Kalibrator/Kontrol/Sampel ke dalam masing-masing sumur.
  6. Masukkan Vidas SPR dan strip ke dalam alat. Periksa untuk memastikan kode pemeriksaan SPR dan Strip reagen sesuai.
  7. Segera dilakukan pemeriksaan secara langsung dari operator Vidas manual. Semua tahapan pemeriksaan dalam keadaan otomatis oleh alat. Pemeriksaan selesai dalam waktu sekitar 20 menit.
  8. Setelah pemeriksaan selesai, keluarkan SPR dan strip dari alat. 
  9. Buang SPRs & strip yang sudah digunakan ketempat yang sesuai
Batas Pengukuran
Batas pengukuran Ultra Troponin I mulai 0,01 sampai 30,00 µg/L dengan sensitivitas 98,23% dan spesifisitas 95,29%. 
Nilai Rujukan
Kadar Troponin I Normal < 0,01 µg/L
Hasil tes troponin dapat digunakan untuk memantau efektivitas pengobatan IMA dengan trombolisis. Di pasaran, banyak beredar tes komersial jenis Troponin I daripada Troponin T. Namun, belum adanya standardisasi untuk nilai rujukannya masih menjadi kendala.


  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.